Factors Affecting with Respiratory Complaints on Workers at PT. X Plant Parung Bogor

  • Novita Amalia Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
  • Cornelis Novianus Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Keywords: PM2,5, workers, respiratory tract complaitns

Abstract

The construction industry produces air pollutants in the work environment in the form of dust, such as PM2.5. PM2.5 dust exposures have an impact on the risk of occupational diseases, so that workers become unproductive. The purpose of this study is to determine the relationship between PM2.5 concentration in the work environment and the presence of respiratory complaints in industrial workers in the production section at PT. X Plant Parung, Bogor. The design of this study  was cross sectional. This study will be do in 2019. Workers sample use the total sampling method. The population was 69 workers. The sample of PM2.5 concentration collect by using MiniVol Tartical Portable Air Sampler. As for the variables of respiratory complaints, age, years of service, history of respiratory diseases, smoking status, and the use of masks were conducted by interview using a questionnaire instrument. The analysis used was univariate and bivariate using the chi square test. Univariate results showed respiratory complaints (72.5%), PM2.5 concentrations at location point 1 (39.1%), location point 2 (33.3%), location point (27.6%), age (63.8) %), years of service (62.3%), history of respiratory illness (68.1%), smoking status (75.4%), and mask use (58%). Bivariate results indicate variables related to respiratory complaints, namely age, years of service, smoking status and the use of masks.

References

Adha, R. N., dkk. (2012). Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Pengangkut Semen di Gudang Penyimpanan Semen Pelabuhan Malundung Kota Tarakan Kalimantan Timur. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Al-Sayed, E. M & Ibrahim, K. S. (2014). Second-hand Tobacco Smoke and Children. Toxicology and Industrial Health. 635-644.

Aulia, Z., & Azizah, R. (2015). Karakteristik, Perilaku, Fungsi Paru Pekerja dan Kadar PM2,5 di Industri Rumah Tangga Cecek Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 8, No. 1 Januari 2015: 128–136.

Biotika, S. P. (2015). Konsentrasi PM2,5 Di Lingkungan Kerja dan Terjadinta Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja UD MEBEL KAYU Desa Condongsari Tahun 2015.Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Centers For Disease Control and Prevention. (2017). Surveillance for Silicosis Deaths Among Persons Aged 15 - 44 years by Jacek M. Mazurek, MD, PhD, John M. Wood, MS, Patricia

L. Schleiff, M, David N. Weissman. United States. (https://www.cdc.gov/mmwr/volumes/66/wr/mm6628a2.htm?s_cid=mm6628a2_e). Diakses pada 18 Febuari 2019

Dai, L., et al. (2014) Association of Particulate Matter Species with Mortality in the United States: A Multicity Time-Series Analysis. Environmental Health Perspective: 837-842.

Departemen Kesehatan RI. (2003). Pedoman Advokasi Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. (2009). Pedoman Pengendalian Penyakit ISPA. Jakarta. Diakses dari id.scribd.com/mobile/doc/218793264 (sitasi 22 Mei 2019)

Dharmawan, R. A. (2012). Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Fungsi Paru pada Pengantar Pos di Delivery Center Surabaya Utara. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga

Ekowati, R. (2012). Analisis Risiko Paparan Debu (Linen Dust) terhadap Gangguan Fungsi Paru.

Surabaya: Universitas Airlangga.

Enviromental Protection Agency (EPA). (2008). Fact Sheet: PM2,5 Designations under the Clean Air Act. (www.epa.gov. Diakses pada 12 Januari 2019).

Enviromental Protection Agency (EPA). (2014). Atmospheric LiDar Coupled with Point Measurament Air Quality Samplers to Measure Fine Particle Matter (PM) Emission from Agricultural Operations. Part 2 of the California 2007-2008 Tillage Campaigns: Spring 2008 Data Analysis. (https://nepis.epa.gov/Exe/ZyPDF.cgi/P100L8XU.PDF?Dockey=P100L8XU.PDF).

Diakses pada 12 September 2019.

Enviromental Protection Agency. (2018). Particulate Matter (PM). National center for Enviromental Assessment -RTP Office, Office of Research and Development, U.S. EPA. (https://www.epa.gov/pm-pollution/particulate-matter-pm-basics). Sitasi 01 Maret 2019.

Federal Highway Administration. (2006). Freight and Air Quality. US Department of Transportation. (https://ops.fhwa.dot.gov/publications). Sitasi 20 Juni 2019.

Hämäläinen, P., dkk. (2017). Global Estimates of Occupational Accidents. World Congress on Safety and Health at Work. Singapore.

Haris, A., dkk. (2012). Asap Rokok sebagai Bahan Pencemar dalam Ruangan. CDK. 17-24. Herlita, L., dkk. (2013). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Paru Tenaga Kerja Di

Kawasan Industri Mebel Antang Makassar. Makassar: Bagian Kesehatan dan Keselamatan Kerja, FKM UNHAS.

International Labour Organization (ILO). (2000). Prevention Of Pneumoconiosis. ILO International Classification Of Radiographs of Pneumo-coniosis.

International Labour Organization (ILO). (2018). Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Pekerja Muda. Publikasi ILO dalam Bahasa Indonesia dapat diperoleh di website ILO (www.ilo.org/jakarta) dalam format digital. Jakarta

Istirokhatun, T., dkk. (2011). Analisa Pengaruh Kelembaban Kayu terhadap Konsentrasi PM2,5 dalam Dapur Berbahan Bakar Kayu. Jurnal Presipitasi Volume 8 Nomor 1.

Kementrian Kesehatan, RI. (2004). Parameter Udara dan Dampaknya terhadap Kesehatan. Kurniawidjaja, L. M. (2010). Program Perlindungan Kesehatan Respirasi di Tempat Kerja

Manajemen Risiko Penyakit Paru Akibat Kerja. Jurnal Respirasi Indonesia 30, 217-229.

Laga, H., dkk. (2013). Faktor yang Berhubungan dengan Kapasitas Paru Tenaga Kerja di Kawasan Industri Mebel Antang Makassar. Makassar: Jurnal Universitas Hasanuddin. (Diakses dari

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/6712/jurnal%20kapasitas%20pa ru%20fi x.pdf?sequnce=1). Sitasi 16 April 2019.

Lestari, A. (2010). Pengaruh Paparan Debu Kayu Terhadap Gangguan Fungsi Paru Tenaga Kerja di CV. Gion & Rahayu, Kec. Kartasura, Kab. Sukoharjo Jawa Tengah. Skripsi. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. (Diakses dari http://eprints.uns. ac.id/7623/1/143791308201008281.pdf.). Sitasi tanggal 8 April 2019.

Lestari, F. (2009). Bahaya Kimia : Sampling dan Pengukuran Kontaminan Kimia di Udara.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Marpaung, Y. M. (2012). Pengaruh Pajanan Debu Respirable PM2,5 Terhadap Kejadian Gangguan Fungsi Paru Pedagan Tetap di Terminal Terpadu Kota Depok. Depok: Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Mwaliselage, et al. (2005). Respiratory Symtomps and Chronic Obstructive Pulmonary Disease among Cement Workers. Scand J Work Environ Health 31: 316-323.

Nirmala, D. S., & Prasasti, C. I. (2015). Konsentrasi PM2,5 Dan Analisis Karakteristik Pekerja Terhadap Keluhan Kesehatan Pekerja Pengasapan Ikan Di Kelurahan Tambak Wedi

Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 8, No. 1 Januari 2015: 57–68. Surabaya: Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Novirsa, R., & Achmadi, U. F. (2012). Analisis Risiko Pajanan PM2,5 di Udara Ambien Siang Hari Terhadap Masyarakat di Kawasan Industri Semen. Research Center for Climate Change. Depok: Universitas Indonesia.

Occupational Safety and Health Administration (OSHA). (2014). Personal Protective Equipment.

U.S. Department of Labor.

Oviera, A., dkk. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pada Pekerja Industri Pengolahan Kayu Di PT. X Jepara. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e- Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346).

Oktaviani, D. A., & Prasasti, C. I. (2015). Kualitas Fisik dan Kimia Udara, Karakteristik Pekerja, serta Keluhan Pernapasan pada Pekerja Percetakan di Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 8, No. 2

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia. (2018). Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No.5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja menyatakan bahwa Nilai Ambang Batas. Jakarta.

Peraturan Presiden RI. (2019). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Penyakit Akibat Kerja . Jakarta.

Price, S. A, & Wilson, L, M. (2011). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi Revisi. Jakarta: ECG.

Purba, E. Y., dkk. (2013). Gambaran Paparan Debu dan Fungsi Paru pada Pekerja Pembuatan Perabot Rumah Tangga di CV Kochi Sohor Terjun Medan Marelan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Putri, E. P. (2012). Konsentrasi PM2,5 di Udara dalam Ruang dan Penurunan Fungsi Paru pada Orang Dewasa di Sekitar Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur Tahun 2012. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Rahardjo, R. A. (2010). Hubungan antara Paparan Debu Padi dengan Kapasitas Fungsi Paru Tenaga Kerja di Penggilingan Padi Anggraini, Sragen, Jawa Tengah. Skripsi. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Suma'mur. (2009). Hiegiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta: CV Sagung Seto.

Syeikh, J. (2011). Allergic Rhinitis. (http://emedicine.medscape.com/article/143825-overview, sitasi 24 Desember 2018).

Wardhana, W.A. (2011). Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi Press.

World Health Organization (WHO). (2004). Health Aspects of Air Pollution: Result from the WHO Project "Systemic Review of Health Aspects of Air Pollution in Europe". Copenhagen: WHO Regional Office for Europe.

World Health Organization (WHO). (2010). Exposure to Air Polution: Major Public Health Concern. Geneva: WHO Document Production.

Published
2022-04-26
How to Cite
Amalia, N., & Novianus, C. (2022). Factors Affecting with Respiratory Complaints on Workers at PT. X Plant Parung Bogor. Jurnal Fisioterapi Dan Kesehatan Indonesia, 2(1), 32-42. https://doi.org/10.59946/jfki.2022.79