Hubungan Faktor Pekerjaan Dengan Keluhan Gangguan Otot Dan Tulang Rangka Akibat Kerja Pada Pekerja Laundry

  • Cornelis Novianus Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka
  • Ika Fauziah Salsabila Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka
  • Awaluddin Hidayat Ramli Inaku UHAMKA
Kata Kunci: Keluhan gangguan otot dan tulang rangka, beban kerja, sikap kerja, pekerja laundry

Abstrak

Keluhan gangguan otot dan tulang rangka merupakan penyakit dan cidera yang memengaruhi sistem gerak tubuh secara kolektif yang disebabkan dengan beban statis dan pekerjaan yang berulang-ulang dalam kurun waktu yang lama. Salah satu pekerjaan yang berpotensi mengalami Keluhan gangguan otot dan tulang rangka adalah pekerja di tempat laundry. Pekerjaan laundry melibatkan banyak energi ekstra dan alur tugas yang berulang-ulang seperti menyortir, menimbang, mencuci, mengeringkan, menyelesaikan, dan mendistribusikan, Hal ini lah yang mengarah pada pengembangan faktor risiko pekerjaan, yang dapat mengakibatkan gangguan otot dan tulang rangka. Tujuan penelitian yaitu untuk melihat hubungan faktor pekerjaan dengan keluhan gangguan otot dan tulang rangka akibat kerja pada pekerja laundry. Metodologi: Penelitian ini bersifat analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 60 pekerja laundry. Penentuan sampel menggunakan sampling jenuh atau total sampling dengan pengisian kuesioner, wawancara dan observasi dalam pengumpulan data. Hubungan data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan responden mengalami keluhan gangguan otot dan tulang rangka sebesar 85% dan terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja (pvalue = 0,029) dan sikap kerja (pvalue = 0,025). Saran penelitian ini bagi pekerja laundry yaitu dapat mencegah dan meminimalkan keluhan gangguan otot dan tulang rangka, pekerja harus melakukan peregangan atau latihan otot sebelum bekerja, beristirahat yang cukup setelah bekerja dan mengonsumsi vitamin.

Referensi

Ajhara, S., Novianus, C., & Muzakir, H. (2022). Faktor –Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDS) Pada Pekerja Bagian Sewing Di Pt. X Pada Tahun 2022. Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia, 150-162.

Helmina, Diani, N., & Hafifah, I. (2019). Hubungan Umur,Jeniskelamin, Masakerjadankebiasaan Olahraga Dengan Keluhanmusculoskeletal Disorders(Msds) Padaperawat. Caring Nursing Journal, 23-30.

Kementerian Ketenagakerjaan. (2018). Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Lingkungan Kerja. Kementerian Ketenaga Kerjaan.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Pedoman Ergonomi Laundry Rumah Sakit. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Khofiyya, A. N. (2019). Hubungan Beban Kerja, Iklim Kerja, Dan Postur Kerja Terhadap Keluhan Musculoskeletal Pada Pekerja Baggage Handling Service Bandara (Studi Kasus Di Kokapura, Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 7(4), 619-625.

Roza, A., & Pratiwi, A. (2021). Analisis Faktor-Faktoryang Mempengaruhi Keluhan Musculoskeletal Disorderpadapekerja Laundry. Public Health adn Safety International Journal.

Saingo, R. R., Ruliati, L. P., & Takaeb, A. E. (2022). Ergonomic Risk of Musculoskeletal Disorders in Laundry Workers of Public Hospital in Kupang City. Media Kesehatan Masyarakat, 4(2), 235-244.

Shobur, S., Maksuk, & Sari, F. I. (2019). Faktor Risiko Musculoskeletal Disorders (Msds) Pada Pekerja Tenun Ikat Di Kelurahan Tuan Kentang Kota Palembang. Jurnal Medikes.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung.

Suma'mur. (2013). Ergonomi untuk Produktivitas. Jakarta: CV Haji Masagung.

Tawarka, Bakri, S. H., & Sudiajeng, L. (2004). Ergonomi untuk Keselamata, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta: UNIBA Press.

Uchechukwu A. Ezugwu, ,. E. (2020). Awareness of Awkward Posture and Repetitive Motion as Ergonomic Factors Associated With Musculoskeletal Disorders by Health Promotion Professionals. Global Journal of Health Science, 128-134.

Diterbitkan
2024-05-20