https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/issue/feed Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia 2024-06-19T02:58:57+00:00 Mohammad Ali SST. Ft, M.Kes ifikotabekasi@gmail.com Open Journal Systems <p>Jurnal pengabdian masyarakat fisioterapi dan kesehatan indonesia adalah jurnal yang diterbitkan oleh ikatan fisioterapi indonesia cabang bekasi yang mewadahi artikel ilmiah tentang pengabdian kepada nasyarakat dibidang keilmuan&nbsp; fisioterapi dan kesehatan secara umum.</p> https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/287 Edukasi Kasus Osteoarthritis Knee Pada Lansia di Puskesmas Pembantu Buring, Puskesmas Kedungkandang,Kec. Kedungkandang Kota Malang 2024-06-07T09:27:30+00:00 Wulan Indiani wlnidnasr13@gmail.com Nurul Aini Rahmawati ainirahmawati@umm.ac.id Lisna Lisna listanjung@gmail.com <p>Menua merupakan proses kehilangan secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri, individu yang sudah tua akan mengalami kemunduran secara fisik, mental, dan sosial. Bertambahnya umur lansia pasti akan mengalami penurunan pada fungsi fisiologis akibat penuaan sehingga banyak penyakit tidak menular yang muncul salah satunya osteorthtitis (OA) knee. Penyuluhan ini bertujuan untuk menambah wawasan lansia mengenai tentang pengertian, faktor resiko, tanda gejala, dan penanganan pada kasus <em>osteoarthritis knee.</em> Metode yang digunakan dengan memberikan penyuluhan berupa promosi kesehatan mengenai <em>osteoarthritis knee</em> kepada lansia dengan menggunakan<em> leaflet</em> sebagai media penyuluhan. Pemberian pre-test dan post-test berupa pertanyaan kepada lansia guna untuk mengukur seberapa jauh pengetahuan lansia dan keefektifan dari penyuluhan yang diberikan serta memberikan edukasi latihan mandiri dirumah. Penyuluhan berjalan dengan baik serta mudah dipahami oleh peserta sehingga dalam hasil pengevaluasian terdapat peningkatan pengetahuan peserta dari 0% hingga 100% setelah materi mengenai osteoarthritis knee diberikan.</p> 2024-06-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/288 PEMBERDAYAAN KADER DAN KELUARGA BERBASIS RESPONSIF GENDER DALAM RANGKA PENCEGAHAN STUNTING SEJAK DINI 2024-06-07T10:04:52+00:00 Junengsih junengsih junengsihpoltek3jkt@gmail.com Erika Yulita erika@gmail.com Herlyssa Herlyssa Herlyssa@gmail.com <p>Stunting adalah stunting (kegagalan pertumbuhan) akibat kekurangan gizi kronis yang berlangsung sejak lahir hingga usia 24 bulan. Situasi ini tidak hanya berdampak pada penurunan tinggi badan anak, namun juga berdampak pada peningkatan angka kesakitan dan kematian anak, perkembangan kognitif, motorik, dan bahasa anak yang tidak optimal, dan pada akhirnya berujung pada berkurangnya sumber daya manusia. Upaya pencegahan stunting melalui keluarga dapat dilakukan dengan membangun kualitas kesehatan keluarga yang responsif gender dan hak anak dapat menjadi salah satu langkah yang efektif dalam membantu pemerintah menurunkan prevalensi kasus stunting. Dengan menggunakan metode participatory action dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan kader dan keluarga berbasis responsive gender yang dilaksanakan RW 09 Kelurahan Baru Jakarta Timur Tahun 2023, masyarakat dibekali ilmu mengenai penguatan 1000 HPK, screening stunting secara mandiri, pengoptimalisasian ASI eksklusif, pengolahan ASI perah serta pembuatan MP-ASI berbasis bahan pangan lokal&nbsp; yang tersedia disekitar tempat tinggal, serta materi responsif gender meliputi peran keluarga meningkatkan kualitas ketahanan fisik keluarga, ketahanan ekonomi keluarga, ketahanan sosial psikologis dan ketahanan social budaya sebagai upaya pendekatan mengurangi resiko stunting. Hasil dari pengabdian pemberdayaan adalah meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap stunting, 1000 HPK, ASI eksklusif, ketrampilan dalam mengolah ASI perah serta keterampilan kemandirian masyarakat dalam MPASI berbasis bahan pangan lokal.</p> <p>&nbsp;</p> 2024-06-07T07:52:33+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/290 FISIOTERAPI KOMUNITAS DALAM PENCEGAHAN RISIKO VASCULAR DISEASE DI KLUB JANTUNG SEHAT LESTARI RW 015 KELURAHAN JATISAMPURNA 2024-06-07T10:05:43+00:00 Nur Achirda zahwaizzatul2021@gmail.com Liza Laela Abida zahwaizzatul2021@gmail.com Assyifa Fitri Anggraeni zahwaizzatul2021@gmail.com Fatimah zahra nur layyina zahwaizzatul2021@gmail.com Millenia Khairunisa zahwaizzatul2021@gmail.com Robby Daniel Fahreza zahwaizzatul2021@gmail.com <p>Background: Cardiovascular disease is a disease that attacks the body's cardiovascular system including the heart and blood vessels. One of the cardiovascular diseases is stroke. The importance of physical activity and education can increase awareness of body health and knowledge about stroke and vascular disease prevention. This can have a positive effect in maximizing the body's recovery optimally. Purpose: This community physiotherapy aims to determine the level of knowledge of the community at the Sustainable Heart Club regarding Vascular Disease. Methods: Community physiotherapy activities are carried out in 4 activities, namely problem identification, identification of intervention solutions, provision of interventions and prevention of potential problems. Results: There was a significant increase in the level of knowledge of respondents regarding stroke and vascular disease and their prevention. Conclusion: Aerobic exercise and providing education related to preventing the risk of vascular disease can have a positive effect on society.</p> <p>Keywords: Elderly, cardiovascular disease, stroke, physical activity, education</p> 2024-06-07T07:53:01+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/308 SOSIALISASI PEMBERDAYAAN IBU MENUJU JATIWARNA INNOVATORS PERSALINAN POSITIF 2024-06-07T09:23:58+00:00 Roikhatul Jannah ro_ikha@yahoo.com Erna Sariana ernasariana@ymail.com Nina Primasari ninaprimasari@ymail.com <p>One way in which the level of reproductive health in society can be measured is through the Maternal Mortality Rate (MMR). Health during pregnancy is one of the efforts that can be improved so that mothers can go through pregnancy and childbirth healthily. One of the sections of society that has the potential to be closest to the health of pregnant women outside of family members is the posyandu cadres. Based on these considerations, this community service program was developed. The initial effort that can be made is to provide outreach to cadres and pregnant women as positive birth innovators. Objective: To socialize the activities of the Mitra Village Development Program in the form of empowering cadres towards Jatiwarna as positive birth innovators in Jatiwarna Village, Pondok Melati District, Bekasi City in 2023. Method: This program carries out several activities including: delivery of material and introduction to pregnancy exercise. Activities are carried out on the day Saturday 20 May 2023 via offline, at Posyandu Huma Akasia RW 08 Jatiwarna Village, Pondok Melati District, Bekasi City. Results: The activity was attended by 51 pregnant women, 25 posyandu cadres from 11 RWs in the Jatiwarna sub-district. This socialization brought the topic "Empowering Pregnant Women Towards Positive Childbirth Innovators in Jatiwarna", material was delivered, an introduction to pregnancy exercises, and participants were given the opportunity to do questions and answers and discussions. Conclusion: Community service activities were carried out well</p> 2024-06-07T07:53:26+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/310 KM TINGKAT PENGETAHUAN SERTA PENANGANAN WARMING UP DAN COOLING DOWN DENGAN KEJADIAN CEDERA PADA ATLET FUTSAL VENUS SEMARANG 2024-06-07T09:23:58+00:00 Maya Triyanita mayatriayanita@gmail.com Suci Amanati Abdurahman@gmail.com Boki Jaleha Abdurahman@gmail.com <p>In this service, we convey the importance of warming up and cooling down on the incidence of injuries in athletes. The warming up and cooling down on out must have the right duration and be effective. Through good knowledge, athletes can carry out injury prevention methods in accordance with the experience and knowledge gained. To determine the level of warming up and cooling down knowledge, it can be measured using a questionnaire and athlete screening (FMS examination). This service aims to share knowledge with athletes about what a warming up and cooling down is so that it can reduce the number of injuries in VENUS SEMARANG futsal athletes.</p> 2024-06-07T07:54:31+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/312 PKM TINGKAT PENGETAHUAN SERTA PENGAPLIKASIAN WARMING UP DAN COOLING DOWN DENGAN ANGKA KEJADIAN CEDERA PADA ATLET KARATE PPLP JAWA TENGAH 2024-06-07T09:23:58+00:00 Maya Triyanita mayatriayanita@gmail.com Restu Arya Pambudi Abdurahman@gmail.com Mohammad Ali Abdurahman@gmail.com <p>Every sport has stages that need to be done to avoid injury, such as warming up, core movements and cooling down. The heating and cooling carried out must have the right duration and be effective. Knowledge has a role in reducing the risk of injury. With good knowledge, athletes can carry out injury prevention methods according to the experience and knowledge gained through various media. To find out the level of heating and cooling knowledge, it can be measured using a questionnaire. This service aims to share knowledge with athletes about what warming up and cooling down is so that it can reduce the number of injuries among Central Java PPLP karate athletes.</p> 2024-06-07T07:55:05+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/317 PENGGUNAAN APLIKASI UNTUK MEMANTAU STATUS KESEHATAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH MITRA PUSKESMAS PASAR REBO JAKARTA TIMUR 2024-06-19T02:58:57+00:00 Ratna Ningsih ratnasumardi94@gmail.com Eviana Tambunan eviana.tambunan12@gmail.com Titi Sulastri Sulastri@yahoo.id Yupi Supartini Supartini@gmail.id Dina Carolina DinaCarolina@yahii.co M. Vito Rizki Rubiyanto RizkiRubiyanto@yahii.id Putri Nabila Fitrianti NabilaFitrianti@yahii.id <p>Latar Belakang: Kemajuan dalam kelangsungan hidup bayi berat lahir rendah (BBLR) di rumah sakit ditandai dengan pulangnya BBLR ke rumah. Peralihan BBLR dari rumah sakit ke rumah harus dipersiapkan sebagai langkah penting untuk kelangsungan hidup BBLR selanjutnya (Wade et al., 2008; Underwood et al., 2007). Perawatan berkelanjutan hingga ke rumah dinilai menjadi komponen penting dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan terutama untuk pasien rentan, seperti BBLR (Guthrie et al., 2008). Metode: menjelaskan tentang aplikasi Chubby BBLR dan melakukan wawancara peserta berdasarkan kuesioner. Kuesioner terdiri dari dua komponen, yaitu karakteristik peserta dan pengetahuan tentang aplikasi Chubby BBLR. Hasil: 93% kader menyatakan bahwa aplikasi Chubby BBLR mudah dipahami, dapat menambah wawasan tentang perawatan BBLR di rumah, dan menu-menu yang ada di aplikasi memberikan kejelasan dan kemudahan untuk memahami informasi tentang perawatan BBLR. 90% kader menyatakan bahwa penyajian gambar-gambar dalam aplikasi jelas, penyajian grafik pertumbuhan mudah digunakan, materi atau bahan bacaan dalam aplikasi mudah dipelajari, video-video pembelajaran dalam aplikasi juga mudah dipahami, kalimat yang digunakan dalam aplikasi komunikatif dan bahasa yang digunakan dapat mempermudah ibu untuk memahami isinya. 86% kader menyatakan penyusunan layout dan desain aplikasi menarik, cetakan gambar dan tulisan dalam aplikasi jelas. Kesimpulan: Aplikasi ini sangat membantu kader dan orang tua yang memiliki bayi BBLR dalam mendapatkan layanan kesehatan secara jarak jauh.</p> 2024-06-07T07:55:43+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/318 PELATIHAN NECK CAILLIET EXERCISE DALAM PENURUNAN NYERI LEHER AKIBAT MYOFASCIAL PAIN SYNDROME PADA KADER KESEHATAN DESA TOHUDAN 2024-06-07T09:23:59+00:00 Afrianti Wahyu Widiarti Afrianti@gmail.com Afif Ghufroni apip.physio@gmail.com <p><strong>Latar belakang:</strong> Nyeri leher adalah rasa tidak nyeman atau tidak menyenangkan yang dirasakan oleh individu pada bagian leher belakang, yang menandakan bahwa otot, ligament, sendi mengalami masalah. Nyeri leher sering ditimbulkan karena posisi statis yang lama, trauma langsung atau beban berlebih pada otot menyebabkan spasme otot daerah sekitar leher seperti otot upper trapezius. <em>Neck calliet exercise</em> dapat mengurangi nyeri, meningkatkan luas gerak sendi, meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan kemampuan fungsional leher. <strong>Metode Pendekatan :</strong> Penyuluhan tentang nyeri leher myofacial syndrome serta identifikasi kasus. Pelatihan penanganan nyeri leher myofacial syndrome menggunakan <em>neck cailliet exercise</em> pada kader kesehatan desa Tohudan. <strong>Tujuan:</strong> Meningkatkan pengetahuan dan skill keder kesehatan serta masyarakat tentang identifikasi nyeri leher myofacia syndrome dan penanganannya secara sederhana menggunakan <em>neck cailliet exercise</em> dalam pengurangan nyeri. <strong>Manfaat:</strong> Pengetahuan dan skill masyarakat meningkat dalam identifikasi nyeri leher myofacia syndrome dan penanganannya secara sederhana menggunakan <em>neck cailliet exercise</em> untuk mengurangi nyeri. <strong>Tempat dan Waktu :</strong> Di Desa Tohudan Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah pada bulan Februari s/d September 2023. <strong>Target Luaran :</strong> Para Kader kesehatan di Desa Tohudan diharapkan mampu mengidentifikasi nyeri leher myofacial syndrome dan penanganan secara sederhana nyeri leher menggunakan <em>neck cailliet exercise</em> serta menerapkan kepada masyarakat.</p> 2024-06-07T07:56:13+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/319 PELATIHAN RESISTANCE EXERCISE THERABAND DAN TERAPI LATIHAN DALAM PENURUNAN NYERI BAHU DENGAN PEMBERIAN PADA LANSIA 2024-06-07T10:07:03+00:00 Yulianto Wahyono minemimin@yahoo.com jasmine kartiko pertiwi minemimin@yahoo.com <p>Changes in the musculoskeletal system in the elderly, such as decreased height, redistribution of muscle and fat mass, increased bone porosity, muscle atrophy, and joint stiffness, are part of the aging process. Musculoskeletal disorders such as shoulder pain or frozen shoulder are often found in the elderly. Frozen shoulder is a condition characterized by limited active and passive movement in the shoulder joint, often accompanied by pain and stiffness, which interferes with daily activities. This condition goes through four phases: pain, freezing, stiffness, and thawing, each lasting a certain period of time. Physiotherapy treatment usually focuses on pain management that occurs in each phase. Physiotherapists conducted resistance exercise theraband training and exercise therapy to reduce pain at the Tohudan posyandu which was attended by 35 elderly people. Theraband resistance exercise is isotonic exercise that uses a theraband, which is a very flexible colored rubber device. The exercise therapy given to the elderly is in the form of active movement, passive movement and hold relax. Evaluation was carried out using the SPADI index and the results showed that there was a reduction in shoulder pain.</p> 2024-06-07T07:56:40+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/320 Education and Anemia Screening in Students of M.H Thamrin Senior High School 2024-06-07T09:24:00+00:00 Eva Ayu Maharani evaayumaharani@gmail.com Dewi Astuti astuti_analis@yahoo.com Puji Lestari evaayumaharani@gmail.com <p>Anemia is a condition of reduced number or volume of erythrocytes or hemoglobin (Hb) molecules. This condition can be characterized by a decrease in Hb concentration. Based on data from the Ministry of Health, the prevalence of anemia in teenagers (15-24 years) has increased from 18.4% to 32% from 2013 until 2018. Anemia in teenagers can have an impact on decreasing productivity or academic abilities at school because there is a decrease in student concentration, and they don't feel enthusiasm for learning. This community service activity aims to find out the percentage of students in M.H Thamrin Senior High School who have anemia. The method of community service activities is carried out by examining Hb levels, anemia education, giving blood supplement tablets to students with low Hb levels, and evaluating Hb levels after education and giving the supplement. The results of the examination showed that the Hb levels in 24 female students ranged from 10.1 – 19.2 g/dL, with an average Hb level of 14.5 g/dL. Hb levels in 17 male students ranged from 14.7 – 19.7 g/dL, with an average Hb level of 16.6 g/dL.</p> <p>There were 3 female students (7,3%) who had Hb Levels below the normal value, and 13 students (31,7%) with Hb levels above the normal value. The results of anemia education show an increase in knowledge about anemia among all student participants, with an average score of 72,7 before education and an average score of 96,5 after education. This activity concluded that almost all students had normal Hb levels. However, after being given education and blood supplements and vitamins, two students with low Hb levels have an increase in Hb Levels.</p> 2024-06-07T07:57:17+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/321 PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM DETEKSI PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR) MENUJU LANSIA SEHAT SEJAHTERA DI POSBINDU RW 15 KELURAHAN ARENJAYA KOTA BEKASI JAWA BARAT TAHUN 2023 2024-06-07T13:02:22+00:00 Safrudin Safrudin safrudinsuhardja@gmail.com Andy Martahan Andreas Hariandja safrudinsuhardja@gmail.com Heru Setiawan safrudinsuhardja@gmail.com Rosidawati Rosidawati safrudinsuhardja@gmail.com <h1>ABSTRACT</h1> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Population projections for 2010 – 2035, Indonesia will enter the elderly period, where 10% of the population will be aged 60 years and over. Elderly people experience many declines and changes in physical and psychological function. As a result of this decrease in functional capacity, elderly people do not respond to various stimuli as effectively as younger people. Decreased capacity to respond to stimuli makes it difficult for elderly people to maintain body homeostasis, causing dysfunction of various organ systems and increasing susceptibility to disease. Homeostatic disorders that often occur are disorders in the regulation of blood uric acid and cholesterol levels. High levels of purine acid and cholesterol in the blood are a serious health problem because these two parameters are risk factors for various non-communicable diseases.</em></p> <p><em>Non-Communicable Diseases (NCDs) are one of the causes of death in the world. Indonesia is one of the countries that faces problems with both infectious diseases and non-communicable diseases (NCDs). This PTM usually appears without symptoms and does not show any particular clinical signs, so most people are not aware of the dangers of this non-communicable disease. If the public knows about early detection of this non-communicable disease, then efforts to prevent the occurrence of this disease will be carried out immediately. The aim of this community service is through training Posbindu cadres, providing knowledge about non-communicable diseases and carrying out routine blood pressure checks, blood sugar, uric acid and cholesterol checks to carry out early detection of non-communicable diseases. This community service uses counseling methods and is followed by providing consultations for elderly people who need them.</em></p> <p><em>&nbsp;Implementation of activities will be divided into 2 stages, namely the month (Jan - June) 2023 and the month (July - December) 2023. Indicators of the success of these community service activities are measured using pre and post tests for each extension material. Data on the health of elderly service participants will also be collected, especially data on blood uric acid and cholesterol levels. The output of the service is planned to be in the form of scientific articles and educational booklets/leaflets.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Keywords: NCDs; blood sugar, uric acid, cholesterol.</em></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> 2024-06-07T07:57:37+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/323 Pengabdian Masyarakat PKM TINGKAT PENGETAHUAN SERTA PENGAPLIKASIAN WARMING UP DAN COOLING DOWN DENGAN ANGKA KEJADIAN CEDERA PADA ATLET SILAT PPLP JAWA TENGAH 2024-06-07T09:24:01+00:00 Maya Triyanita mayatriayanita@gmail.com Restu Arya Pambudi Abdurahman@gmail.com <p>importance of warming up and cooling down before and after carrying out sports activities for Central Java PPLP silat athletes. Physical fitness is a need that must be met so that we can carry out daily life activities well. Another definition, physical fitness is the body's ability to carry out activities without experiencing excessive fatigue. If warming up helps our body make the transition from a state of rest to moderate activity, then cooling down makes it relax and calm again after the body has carried out training or competition activities. To determine the level of heating and cooling knowledge, it can be measured using a questionnaire. This service aims to share knowledge with athletes about what a warm-up and cool-down is so that it can reduce the incidence of injuries in Central Java PPLP martial arts athletes.</p> 2024-06-07T07:58:38+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/324 PEMBERIAN AEROBIC LOW IMPACT KOMBINASI STRETCHING DALAM UPAYA MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA NAMBO TAHUN 2024 2024-06-07T09:24:01+00:00 Mohammad Ali dhiarani26@gmail.com Abdurrahman Berbudi B. L. dhiarani26@gmail.com Anggi Artha T. D. S. dhiarani26@gmail.com Arwa Nauly Presticia dhiarani26@gmail.com Dhia Maharani dhiarani26@gmail.com Muhammad Irfan Dwi F. dhiarani26@gmail.com Nilakandhi Atthahira dhiarani26@gmail.com Pandu Naufal Shidqi dhiarani26@gmail.com <p>Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang banyak dijumpai dan dialami oleh masyarakat umum di Indonesia bahkan di dunia. Penyakit hipertensi yang dihadapi oleh masyarakat tentu tidak dapat dibiarkan begitu saja sehingga memerlukan banyak upaya yang perlu dilakukan. Pemberian edukasi terkait hipertensi ke masyarakat perlu dilakukan sebagai bagian dari upaya promotif. Upaya lainnya seperti preventif dapat dilakukan dengan latihan <em>aerobic low impact</em> yang dikombinasikan dengan <em>stretching.</em> Latihan <em>aerobic low impact </em>&nbsp;dapat meningkatkan <em>endurance </em>atau daya tahan atau stamina, sedangkan <em>stretching </em>dapat mengurangi kekakuan arteri, stimulasi peregangan berulang dapat mengurangi aktivitas saraf simpatis, sehingga menurunkan kekakuan pada pembuluh arteri. Tujuan: Melihat dan mengukur tingkat pengetahuan dan tekanan darah masyarakat Desa Nambo terkait hipertensi sebelum dan setelah diberikan edukasi dan latihan <em>Aerobic Low Impact. </em>Metode: Kegiatan pemberdayaan ini dilakukan dengan edukasi berupa penyuluhan terkait hipertensi dan latihan <em>aerobic low impact </em>yang dikombinasikan dengan <em>stretching</em> pada masyarakat Desa Nambo di Kecamatan Klapanunggal yang mengalami hipertensi. Hasil: Terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat Desa Nambo terkait hipertensi sebesar 8,6% dan penurunan tekanan darah tinggi sebesar 54,29% setelah diberikan penyuluhan dan latihan <em>aerobic low impact </em>yang dikombinasikan dengan <em>stretching</em>.</p> 2024-06-07T07:59:02+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/325 PEMBERDAYAAN MANAJEMEN LAKTASI DAN OKSITOSIN DAPAT MENINGKATKAN KELANCARAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA NAMBO 2024-06-07T09:24:01+00:00 Nur Achirda dedekurniawan3012@gmail.com Erna Sariana dedekurniawan3012@gmail.com Dede Kurniawan dedekurniawan3012@gmail.com Khairunnisa Arsy Budiarti dedekurniawan3012@gmail.com Muhammad Nafis dedekurniawan3012@gmail.com Nariza Adara Martha dedekurniawan3012@gmail.com Zahratul Hayah dedekurniawan3012@gmail.com Zakiah Fathiyah dedekurniawan3012@gmail.com <p>Latar Belakang: Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan pada tahun 2023 jumlah kelahiran di Indonesia sebanyak 4,62 juta, dengan persentase bayi ASI eksklusif nasional di dalam negeri sebanyak 74,72%. Walaupun banyaknya bayi yang mendapatkan ASI, tetapi tidak sedikit ibu yang mengeluhkan ASI nya susah keluar. Ada beberapa faktor yang menyebabkan asi susah keluar yaitu, pola makan ibu yang kurang baik, tekanan psikologis dari ibu menyusui, kurangnya istirahat pada ibu, dan gaya hidup ibu yang kurang baik. Tujuan: Untuk mengetahui dan memahami cara untuk memperlancar ASI pada ibu yang sedang menyusui di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Metodologi: Menggunakan metode Pre-Test, Pemberdayaan 1 , Pemberdayaan 2 dan Post-Test. Hasil : Hasil menunjukan sebelum dilakukan pemberdayaan terdapat 9 dari 61 ibu menyusui mengalami masalah kelancaran ASI. Setelah dilakukan pemberdayaan ibu menyusui yang mengalami masalah pengeluaran ASI berkurang 9(14,8%) orang menjadi 61(100%) orang ibu yang sudah menyusui&nbsp;dengan&nbsp;lancar.</p> 2024-06-07T07:59:49+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/326 PEMBERDAYAAN LANSIA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN KUALITAS HIDUP DI DESA NAMBO 2024-06-07T09:24:02+00:00 Ganesa Puput Dinda Kurniawan lizalaela@gmail.com Liza Laela Abida lizalaela@gmail.com Abiyyu Abitama Imawan abitama02@gmail.com Salma Dewantari lizalaela@gmail.com Syifa Amalia Putri lizalaela@gmail.com Narumi Amirah Maharani lizalaela@gmail.com Dita Amelia Safitri lizalaela@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kualitas hidup pada lansia di Desa Nambo melalui program pemberdayaan. Metode yang digunakan meliputi kegiatan penyuluhan, senam, dan evaluasi dengan menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah intervensi. Sebanyak 48 lansia berpartisipasi dalam program ini, yang terdiri dari 15 laki-laki dan 33 perempuan dengan rentang usia 45-90 tahun; Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan lansia tentang kualitas hidup. Nilai rata-rata pengetahuan sebelum intervensi adalah 5,23 dan meningkat menjadi 9,79 setelah intervensi, dengan peningkatan sebesar 87%. Lansia dalam kategori usia 60-74 tahun cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan lansia usia 75-90 tahun, karena proses penuaan yang mempengaruhi fisik, mental, dan psikososial; Partisipasi perempuan lebih tinggi (68.8%) dibandingkan laki- laki (31.2%), sejalan dengan data statistik yang menunjukkan usia harapan hidup perempuan lebih tinggi. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat mempengaruhi gaya hidup lansia, membantu mereka menjaga kondisi kesehatan yang lebih baik; Penelitian ini menyimpulkan bahwa program pemberdayaan yang sistematik dan terorganisir dapat meningkatkan pengetahuan dan kualitas hidup lansia secara signifikan. Rekomendasi diberikan untuk menambah sumber pustaka tentang kualitas hidup lansia dan melakukan kajian lebih lanjut terhadap pemberdayaan yang dilakukan.</p> 2024-06-07T07:59:33+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/327 PENINGKATKAN PENGETAHUAN KADER TENTANG REMAJA SEHAT DI RW 06 KELURAHAN JATIWARNA KOTA BEKASI 2024-06-07T09:24:02+00:00 Nur Fitri Ayu Pertiwi ayu.fitri08@gmail.com Maryanah Maryanah nurfitriayu.pertiwi@poltekkesjakarta3.ac.id Debbi Y antina nurfitriayu.pertiwi@poltekkesjakarta3.ac.id <p>Penelitian ini dilatar belakangi oleh kebutuhan penyuluhan mengenai remaja sehat di lingkungan RW 06 Jatiwarna. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kader remaja mengenai definisi remaja sehat. Sebanyak 20 orang subjek berpartisipasi dalam penelitian ini (n=20;perempuan 20). Pengambilan data menggunakan kuesinoner mengenai remaja sehat. Hasil kuesioner menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan kurang sebanyak 20%, cukup 63%, dan baik 17%. Setelah dilakukan penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan kurang sebanyak 12%, cukup 66%, dan baik 22%. Hasil penelitian ini menunjukkan perubahan peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan.</p> 2024-06-07T07:58:59+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/328 PROGRAM EDUKASI DAN GERAK LANSIA PADA NYERI LUTUT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI DESA NAMBO 2024-06-07T09:24:03+00:00 Ratu K. Lina asticahayani1@gmail.com R. Trioclarise asticahayani1@gmail.com Asti T. Cahayani asticahayani1@gmail.com Ibnu M. Azzuhri asticahayani1@gmail.com Ikfina Kamalia Rizky Nasution ikfinakrn@gmail.com M. R. Riztan asticahayani1@gmail.com Renata A. Putri asticahayani1@gmail.com Sukma R. Qolbu asticahayani1@gmail.com <p>Latar Belakang: Penurunan fungsi dan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri seiring dengan pertambahan usia mengakibatkan munculnya gangguan psikologis, kemunduran fisik, mental, serta sosial ekonomi.&nbsp; Salah satu kondisi yang sering dijumpai oleh lansia adalah nyeri lutut. Nyeri pada area lutut sering disertai dengan keluhan lutut terasa kaku, dan sulit digerakkan akibat nyeri sehingga lansia cenderung kesulitan dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Tujuan Penelitian: Mengetahui derajat nyeri lutut sebelum dan sesudah diberikan pemberdayaan berupa edukasi dan gerak lansia. Metode: Kegiatan edukasi berupa penyuluhan terkait nyeri lutut dan praktik bersama gerak lansia pada masyarakat. Hasil: Dari 30 orang yang mengalami nyeri lutut, terdapat 10 orang mengalami penurunan dan 20 orang tidak mengalami perubahan skala nyeri yang diukur menggunakan skala VAS setelah dilakukannya edukasi dan praktik bersama gerak lansia sebanyak 1x dalam seminggu selama 2 minggu dengan 8x repetisi dan 2 set pada setiap gerakan. Lansia yang tidak mengalami perubahan skala nyeri disebabkan oleh adanya patologi lain seperti asam urat yang banyak dialami oleh masyarakat lansia. Faktor lain juga disebabkan oleh alat pengukuran yang bersifat subjektif sehingga interpretasi menjadi tidak terukur secara maksimal. Kesimpulan: Adanya penurunan intensitas nyeri yang diukur menggunakan skala vas dan peningkatan pengetahuan lansia dalam menangani nyeri lutut secara mandiri.</p> 2024-06-07T07:57:38+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/329 PEMBERDAYAAN IBU HAMIL UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR, ENDURANCE, KEKUATAN DAN ELASTISITAS OTOT TAHUN 2024 2024-06-07T09:24:03+00:00 Roikhatul Jannah zsativani@gmail.com Zahra Sativani zsativani@gmail.com Cut Lola Shakira zsativani@gmail.com Cut Lola Shakira zsativani@gmail.com Isna Sabrina Rahmi Thamrin zsativani@gmail.com Judith Novita Angelica Hutahaean zsativani@gmail.com Kania Annisa Zahra zsativani@gmail.com Muhammad Hafizh zsativani@gmail.com Rizqiyyah Putrey Husin Asri rizqiyyah15@gmail.com <p><span style="font-weight: 400;">Latar Belakang: Selama kehamilan, ibu banyak mengalami perubahan secara fisiologis dan anatomi yang salah satunya disebabkan karena pertambahan ukuran janin diikuti dengan bertambahnya berat badan ibu. Proses tersebut mengakibatkan perubahan postur sehingga ibu hamil mudah merasakan nyeri atau pegal-pegal, kelemahan otot, penurunan elastisitas otot dan penurunan daya tahan jantung paru. Dalam hal ini, fisioterapi memiliki peran dalam penyembuhan gerak dan fungsi tubuh ibu hamil, meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengenai kesehatan kehamilan dan mengedukasi kelompok ibu hamil. Tujuan: Tujuan kegiatan pemberdayaan ini untuk memberikan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat mengenai postur, </span><em><span style="font-weight: 400;">endurance</span></em><span style="font-weight: 400;">, kekuatan serta elastisitas otot pada ibu hamil khususnya yang memiliki gangguan. Metode: Metode kegiatan yang digunakan adalah metode edukasi dengan pemberian penyuluhan dan latihan kepada ibu hamil serta pemeriksaan </span><em><span style="font-weight: 400;">endurance </span></em><span style="font-weight: 400;">dengan</span><em><span style="font-weight: 400;"> Six Minute</span></em> <em><span style="font-weight: 400;">Walking Test </span></em><span style="font-weight: 400;">(6MWT), kekuatan otot menggunakan Dinamometer </span><em><span style="font-weight: 400;">Handgrip </span></em><span style="font-weight: 400;">dan elastisitas otot menggunakan tes meraih kedua&nbsp;</span><span style="font-weight: 400;">tangan.&nbsp;Hasil: Pemeriksaan dilakukan kepada 37 orang ibu hamil dan didapatkan hasil 100% ibu hamil memiliki </span><em><span style="font-weight: 400;">endurance </span></em><span style="font-weight: 400;">buruk, 60% HGS kanan dikategorikan lemah, 87% HGS kiri dikategorikan lemah, 19% dikategorikan tidak elastis dan 84% obesitas.&nbsp;Kesimpulan: Kegiatan pemberdayaan ibu hamil di Desa Nambo yang meliputi kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan terlaksana dengan lancar, sistematika dan terorganisir dengan baik.</span></p> 2024-06-07T07:56:57+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/331 PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN DAN KETERAMPILAN ANAK USIA 1-5 TAHUN MELALUI PROGRAM PLAY EXERCISE DAN SENAM BALITA DI DESA NAMBO 2024-06-07T09:24:04+00:00 Yusuf Nasirudin toto.aminoto@poltekkesjakarta3.ac.id Toto Aminoto toto.aminoto@poltekkesjakarta3.ac.id Mohamad Ramadhan toto.aminoto@poltekkesjakarta3.ac.id Nabilah Dhiya Putri nabilahdhyputri@gmail.com Nadia Ima Wakhidah toto.aminoto@poltekkesjakarta3.ac.id Nastia Wafa Azizah toto.aminoto@poltekkesjakarta3.ac.id <p>Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang program <em>play exercise</em> dan senam balita dalam meningkatkan kecerdasan dan keterampilan pada anak balita. Masa kanak-kanak merupakan masa yang sangat penting bagi perkembangan kognitif dan motorik. Melibatkan balita dalam kegiatan fisik yang terstruktur dapat meningkatkan kecerdasan dan keterampilan mereka secara signifikan. Senam balita, yang mengintegrasikan gerakan-gerakan yang menyenangkan dan latihan terstruktur, memiliki potensi sebagai pendekatan holistik untuk mendorong perkembangan dini. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah diberikan edukasi dan praktik tentang <em>play exercise</em> dan senam balita dalam meningkatkan kecerdasan dan keterampilan pada anak balita. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pengukuran <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em> untuk tingkat pengetahuan. Sampel yang terdiri dari kelompok ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun di Desa Nambo. Analisis data melibatkan perbandingan skor sebelum dan sesudah penyuluhan dengan menggunakan metode statistik untuk menentukan efektivitas program. Hasil: Hasil pengukuran tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah didapatkan hasil bahwa adanya peningkatan pengetahuan ibu dengan nilai <em>mean</em> <em>pre-test</em> (3.33) dan <em>post-test</em> (5.85). Maka itu adanya peningkatan pengetahuan ibu balita tentang program <em>play exercise</em> dan senam balita dalam meningkatkan kecerdasan dan keterampilan pada anak balita di Desa Nambo.</p> 2024-06-07T07:56:11+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/330 PEMBERDAYAAN IBU BATITA DALAM UPAYA OPTIMALISASI PERTUMBUHAN ANAK MELALUI PROGRAM BABY MASSAGE DI DESA NAMBO TAHUN 2024 2024-06-07T09:24:04+00:00 Nuur Falaah Wicaksono dwiagustinaslamet65@gmail.com Dwi Agustina dwiagustinaslamet65@gmail.com Andy M.A Harianja dwiagustinaslamet65@gmail.com Achwan Achwan dwiagustinaslamet65@gmail.com Alma Nela Srihandayani dwiagustinaslamet65@gmail.com Elita Tiara Putri dwiagustinaslamet65@gmail.com Ilham Rafi Syahbana ilhamrafi070@gmail.com Haudhi Silmi Mujahidah dwiagustinaslamet65@gmail.com Sekar Cipta Agustiani dwiagustinaslamet65@gmail.com <p>Pendahuluan: Undernutrition mengacu pada beberapa kondisi meliputi kekurangan gizi akut dan kronis, serta kekurangan zat gizi mikro. Kejadian undernutrition yang umum terjadi pada anak adalah stunting, wasting dan underweight. Hasil identifikasi masalah menunjukkan masalah tumbuh kembang anak yang dihadapi Ibu Batita di Desa Nambo adalah undernutrition. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Ibu batita mengenai tumbuh kembang anak, gizi seimbang, dan baby massage kepada. Metode: Kegiatan pemberdayaan dilaksanakan di RW 004 Desa Nambo pada bulan Februari s/d Maret 2024 dengan sasaran 26 Ibu. Tahapan kegiatan meliputi identifikasi masalah, penyuluhan, praktik, monitoring, dan evaluasi. Hasil: Rerata pengetahuan Ibu sebelum dan sesudah pemberdayaan meningkat dari 7,4 menjadi 9,1. &nbsp;Simpulan: Kegiatan pemberdayaan secara signifikan berhasil meningkatkan pengetahuan Ibu batita.</p> 2024-06-07T07:55:34+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/333 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN FAKTOR RISIKO STROKE DI DESA NAMBO KECAMATAN KLAPANUNGGAL KABUPATEN BOGOR TAHUN 2024 2024-06-07T09:24:05+00:00 Ari Sudarsono muhammadrafiryananda@gmail.com Restu Arya Pambudi muhammadrafiryananda@gmail.com Aulia Rachma muhammadrafiryananda@gmail.com Faiza Khanza Khairunnisa muhammadrafiryananda@gmail.com Muhammad Rafi Ryananda muhammadrafiryananda@gmail.com Rheina Rifda Maitsa muhammadrafiryananda@gmail.com Utari Maharani muhammadrafiryananda@gmail.com Wahyu Sigrowati muhammadrafiryananda@gmail.com <p>Stroke merupakan suatu tanda klinis yang terjadi secara cepat atau tiba-tiba dengan perburukan fokal (atau global) fungsi otak, dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa penyebab yang jelas selain vaskular. Data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2019 menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian utama di Indonesia (19,42% dari seluruh kematian). Tujuan fisioterapi komunitas ini adalah untuk mengetahui proses fisioterapi dalam pemberdayaan masyarakat terhadap faktor risiko stroke untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat Desa Nambo. Jenis kegiatan yang dilakukan berupa melakukan pre dan post test mengenai tingkat pengetahuan faktor risiko stroke, penyuluhan berupa edukasi, dan mempraktikan latihan untuk mengurangi gejala. Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan di Desa Nambo, didapati masih kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan. Selain itu, berdasarkan pendataan sebanyak 89 orang mengidap Penyakit Tidak Menular (PTM) diantaranya terdapat hipertensi, diabetes, dan faktor risiko stroke, sehingga dilakukan screening lebih lanjut untuk mengetahui kategori faktor risiko stroke sebanyak 45 orang, dengan kategori risiko tinggi sebanyak 26 orang, hati-hati sebanyak 12 orang, dan risiko rendah sebanyak 7 orang. Setelah diberikan kuesioner dan dianalisis, tingkat pengetahuan penduduk Desa Nambo mengalami peningkatan secara signifikan dengan rata-rata (20,89%). Dengan perbandingan rata-rata tingkat pengetahuan masyarakat sebelum dilakukan pemberdayaan pada pre-test sebesar (58,89%) dan setelah dilakukan pemberdayaan pada post-test (79,78%). Dengan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa Fisioterapi Komunitas di Desa Nambo efektif untuk meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat tentang faktor risiko stroke.</p> 2024-06-07T07:54:38+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/336 EDUKASI PROGRAM LATIHAN OSTEOARTHRITIS KNEE PADA LANSIA DI POSYANDU ORO-ORO DOWO KOTA MALANG 2024-06-07T09:24:05+00:00 Luthfiana Nur Afifah luthfianaafifah08@gmail.com Sri Sunaringsih Ika Wardojo luthfianaafifah08@gmail.com <p>Osteoarthritis of the knee (OA) is a degenerative joint disease associated with cartilage damage of the joint, where there is a complex interactive degradation process of joints, consisting of repair processes in cartilages, bones, and sinovium followed by secondary components of the inflammatory process. Therefore, the level of understanding about the disease of knee osteoarthritis needs to be increased. An understanding that needs to be at the centre of attention is to know what knee osteoarthritis is, signs and symptoms that can be felt, as well as how to prevent and treat its physiotherapy. The methods used in this examination are physiotherapy education, health promotion and exercise that can be done independently using leaflets to improve elderly knowledge about knee osteoarthritis. The diagnosis work went well and smoothly, resulting in an evaluation of knowledge improvement from 0% to 100%. This activity has improved the understanding of the elderly about the treatment of knee osteoarthritis.</p> 2024-06-07T07:54:01+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/337 Pemeriksaan Kesehatan dan Penyuluhan Pendewasaan Usia Perkawinan Pada Remaja Di Wilayah Kelurahan Baru Kecamatan Pasar Rebo 2024-06-07T09:24:05+00:00 Raudhatul Munawarah raudhatulmunawarah1907@gmail.com Junengsih Junengsih raudhatulmunawarah1907@gmail.com Rosita Syaripah raudhatulmunawarah1907@gmail.com Endah Dian Marlina raudhatulmunawarah1907@gmail.com <p>Pendewasaan usia perkawinan (PUP) adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama yaitu usia minimal 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi lakilaki, dimana pada batasan usia ini dianggap sudah siap menghadapi kehidupan keluarga dari sisi kesehatan dan perkembangan emosional. Pengabdian ini dilakukan pada 150 remaja di Kelurahan Baru Kecamatan Pasar Rebo. Hasil pemeriksaan, 48% peserta memiliki status gizi gemuk dengan nilai BMI lebih dari 25,1, 31% memiliki status gizi normal, dan 21% memiliki status gizi dengan kategori kurus. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini ialah adanya kesadaran remaja akan pentingnya pendewasaan usia perkawinan, sehingga para remaja dapat mengambil sikap dalam memutuskan untuk ke jenjang pernikahan. Harapannya agar tertanam dalam jiwa remaja untuk tidak menikah diusia muda.</p> 2024-06-07T07:53:07+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/338 Penguatan Pengetahuan Dan Pelaksanaan Kegiatan Intervensi Terkait Hipertensi Pada Kader Dan Masyarakat 2024-06-07T09:24:06+00:00 Cornelis Novianus cornelius.anovian@uhamka.ac.id Awaludin Hidayat Ramli Inaku awalhidayat@uhamka.ac.id Adinda . 2005015204@uhamka.ac.id Intan Sulistia Anjani intansulistiaaa@gmail.com Norma Yunita normayunitaa26@gmail.com Ilham Maulidin maulidinilham45@gmail.com Putri Fathiah Rahmadani putrifathiahxx@gmail.com <p><em>Based on data from the Elderly Posbindu, PTM Posbindu, and a preliminary study conducted on residents of RW.02 Pondok Jaya Village, District Pondok Aren, </em><em>South Tangerang City</em><em> shows that RW.02 has the highest hypertension rate compared to other RW. </em><em>Responding to existing health problems, it is necessary to carry out public health interventions in order to address health problems in that location</em><em>. The implementation method that has been carried out in Field Learning Experience (PBL) activities with 4 stages, namely the plan of action stage, implementation stage, monitoring stage, evaluation stage. The plan of action stage is the preparation of an intervention program plan based on the results of the Village Community Consultation (MMD). The implementation stage has 2 activities, the first is Empowering Active, Independent, and Able to Handle Hypertension Cadres (AMUNISI) and Empowering Hypertension Aware Families (GADARSI). The monitoring stage is carried out during joint visits between groups and cadres to the RW 02 community door to door by recording blood pressure and checking the drug compliance sheet. In the evaluation stage, it is known that the Wilcoxon test p-value is 0.007 which shows that the increase in cadre knowledge before education is smaller than after education and the p-value is &lt;0.0001 which shows that there is an increase in community knowledge before education is given smaller than after education.</em></p> 2024-06-07T07:51:28+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ifi-bekasi.e-journal.id/jpmfki/article/view/339 LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI DAN PENGUKURAN TINGKAT KONSENTRASI WARGA JATISARI JATIASIH KOTA BEKASI JAWA BARAT 2024-06-07T09:24:06+00:00 Toto aminoto aminoto2008@gmail.com Dwi Agustina aminoto2008@gmail.com Sinar Perdana Putra aminoto2008@gmail.com <p>berpikir jernih. Dengan Konsentrasi yang prima maka dapat melakukan&nbsp; kegiatan bekerja dengan baik dan Tingkat human error juga menurun. Manfaat dari pengabdian masyarakat ini untuk melakukan senam kebugaran jasmani terutama untuk kebugaran tubuh dan mengukur tingkat konsentrasi. Untuk mengukur Tingkat Konsentrasi digunakan alat berupa <em>Stroop test mini card</em>. kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dilakukan senam kebugarn jasmani dan pengukuran tingkat konsentrasi. Pada kegiatan senam kebugaran jasmani dihadiri hampir separuh warga, sedangkan untuk pengukuran Tingkat konsentrasi berdasarkan teknik sampling menggunakan <em>purposive sampling</em>. Teknik sampling ini berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa statistik yang digunakan adalah uji paired t-test yaitu nilai konsentrasi sebelum dan sesudah senam kebugaran jasmani. Hasil ini menunjukan bahwa sesudah senam kebugaran jasmani konsentrasi meningkat lebih baik</p> 2024-06-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##